Minggu, 14 Februari 2016

Setangkai Mawar

Sepucuk tunas tumbuh di awal januari
Kian hari kian berdiri tegas tunas itu tumbuh
Tampak hijau muda warnanya tersorot sinar mentari diawal hari
Berganti hari terlewati
Sang tunas dapat tumbuh karna kuasa dari Tuhannya
Januari kini ia tinggalkan
Dirinya yang kini telah besar
Bukanlah dirinya yang dlu tampak rapuh
Tangkainya bergerak perlahan tertiup angin barat
Yang bertiup pelan dan terasa hangat
Bergetar alampun dibuatnya kagum karena kuasa-Nya
Sang tunas kini tumbuh atas titah Tuhannya
Perlahan sosok indah terbungkus mulai muncul disela-sela dirinya
Keindahan yang tak disadari diawal
Namun perlahan keindahan itu semerbak terbawa hembusan angin
Keharuman dari sosok yang terlindungi
Bunga cantik nan elok muncul dari sepucuk tunas kecil yang tumbuh karena titah Tuhannya
Merekah, indah dan menyenangkan hati yang memandangnya
Ia bukan sosok indah yang dapat begitu saja dapat kau sentuh
Lembutlah dengannya, jagalah ia seperti Tuhannya membuatnya tumbuh
Layaknya harta yang berharga
Ia pun terjaga oleh duri
Yang menjaga keanggunan pada dirinya
Indah namun tetap anggun terjaga
Semua terjadi karena titah Tuhannya
Kini, adakah lagi keraguan padamu?
Nikmat mana lagi yang masih kau ragukan?
Bersyukurlah maka akan Ku tambah nikmatmu
Sebagaimna yang terukir indah dibait - bait cinta

Yang terkhusus untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar