Paket Kebijakan
Pemerintah Belum Mampu Hentikan Pelemahan Rupiah
Senin, 16 Maret 2015 - 08:08 wib
Prabawati Sriningrum
Jurnalis
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada pada
kisaran level suuport Rp13.213 per USD dengan ressistance Rp13.220 per USD.
Laju Rupiah masih mengalami kecenderungan melemah.
Analis Institute Development of Economics and Finance (Indef)
Eko Listyanto mengatakan, nilai tukar masih sangat dipengaruhi oleh faktor
global.Hal tersebut, datang dari asumsi kebijakan The Fed yang akan lebih cepat
menaikkan suku bunga."Seiring belum adanya sentimen positif yang
mempengaruhi laju rupiah. Sehingga masih tingginya minat pelaku pasar untuk
mentransaksikan laju USD," tutur Eko kepada Okezone di Jakarta,Senin (16/3/2015).
Eko menjelaskan, meskipun adanya rencana pemerintah dalam
mengeluarkan paket kebijakan guna mengatasi pelemahan rupiah dalam jangka
pendek, namun, langkah tersebut dinilai belum cukup mampu dapat menyasar
menghentikan pelemahan Rupiah.
"Misalnya kebijakan insentif fiskal tetapi ada beberapa
kebijakan yang dampaknya tidak dapat dirasakan segera, yang justru kebijakan
itu sangat ditentukan oleh faktor eksternal. Sehingga bila bentuk intervensi
dari Pemerintah hanya sekedar begitu saja, berpotensi membuat Rupiah masih
terdepresiasi," ujar dia.
Lebih lanjut Eko mengungkapkan, kebijakan pemerintah yang akan
meningkatkan devisa ekspor yang termasuk dalam paket kebijakan itu. Bila
langkah itu dilaksanakan lebih tegas,maka akan memberikan output maksimal
kepada Bank Indonesia (BI).
"Sedangkan kebijakan penggunaan mata uang rupiah, terbilang
sulit untuk dilakukan pengawasannya. Adanya aspek psikologi karena ada
pelemahan Rupiah dan penguatan dolar hal yang sifatnya tidak menyentuh
kebijakan itu, apalagi sepertinya kini banyak yang akan membaca reaksi
pemerintah terhadap penanganan Rupiah," tandasnya.
(rzy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar